Upacara pernikahan tradisional di China, yang diadakan sebagai kegiatan bermanfaat oleh federasi bersama lima lembaga lainnya, bertujuan untuk menggalakkan pernikahan yang lebih sederhana dan mencegah praktik adat yang dianggap kuno.
Menurut Federasi Wanita Seluruh China (All-China Women's Federation), sebanyak 5.000 pasangan, termasuk pasangan baru dari Hong Kong, Makau, dan Taiwan, akan ikut serta dalam upacara pernikahan massal pada 22 September.
Upacara ini, yang diadakan oleh federasi bersama lima institusi lain, bertujuan mempromosikan pernikahan yang lebih simpel dan mencegah praktik usang seperti pemberian hadiah pertunangan yang berlebihan.
Acara tersebut akan diselenggarakan di Beijing, namun akan diikuti juga oleh upacara serentak di berbagai lokasi di seluruh negeri melalui koneksi video. Pasangan yang ingin ikut serta dapat mendaftar dengan menunjukkan surat nikah mereka melalui akun resmi federasi di WeChat.
Data dari Kementerian Urusan Sipil menunjukkan bahwa China mencatat 7,68 juta pendaftaran pernikahan pada tahun 2023, mengalami peningkatan 12,4 persen dari tahun sebelumnya.
China juga baru-baru ini mempermudah proses pendaftaran pernikahan dengan menghapuskan persyaratan untuk menunjukkan buku pendaftaran rumah tangga saat melakukan registrasi pernikahan.
Sumber : antaranews.com