Acara Siraman Adat Jawa Menjelang Pernikahan

Acara Siraman Adat Jawa Menjelang Pernikahan

Kamis, 20 Juni 2024 14:23 WIB | 1.745 Views
Siraman adalah salah satu rangkaian prosesi adat dalam pernikahan Jawa yang penuh makna simbolis dan spiritual. Upacara ini bertujuan untuk membersihkan calon pengantin secara fisik dan spiritual sebelum melangsungkan pernikahan. Berikut penjelasan mengenai prosesi siraman sebelum pernikahan:

1. **Persiapan Tempat dan Alat**:
   - Prosesi siraman biasanya dilakukan di rumah calon pengantin wanita.
   - Tempat siraman dihias dengan janur kuning, bunga-bunga, dan daun pisang. Biasanya dilakukan di halaman rumah atau tempat khusus yang telah disiapkan.
   - Alat-alat yang digunakan dalam siraman antara lain gentong atau kendi berisi air suci, gayung dari batok kelapa, dan bunga-bunga yang harum.

2. **Pemilihan Air Siraman**:
   - Air yang digunakan untuk siraman diambil dari tujuh sumber mata air yang berbeda, melambangkan tujuh kebahagiaan dan keberkahan.
   - Air ini dicampur dengan bunga-bunga wangi seperti melati, mawar, kenanga, dan kantil untuk menambah kesakralan prosesi.

3. **Pakaian Calon Pengantin**:
   - Calon pengantin biasanya mengenakan kain batik atau jarik dan kemben. Rambutnya dihias dengan bunga melati atau bunga lainnya.
   - Calon pengantin didampingi oleh keluarga dekat, terutama ibu dan nenek yang akan memberikan doa dan restu.

4. **Prosesi Siraman**:
   - Prosesi siraman dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh atau pemuka adat setempat.
   - Calon pengantin duduk di tempat yang telah disediakan, biasanya di atas tikar atau alas yang dihias dengan bunga.
   - Orang tua, terutama ibu dan ayah, melakukan siraman pertama sebagai tanda kasih sayang dan restu. Siraman dilanjutkan oleh para tetua keluarga dan kerabat dekat, biasanya terdiri dari tujuh orang.

5. **Makna Simbolis**:
   - Prosesi siraman memiliki makna simbolis yaitu membersihkan diri dari segala dosa dan kotoran, baik secara fisik maupun spiritual, sehingga calon pengantin siap memasuki kehidupan baru dalam keadaan suci.
   - Siraman juga melambangkan kasih sayang dan restu dari orang tua serta keluarga untuk kebahagiaan dan kelanggengan rumah tangga calon pengantin.

6. **Pemberian Doa dan Restu**:
   - Setelah prosesi siraman selesai, calon pengantin diberikan doa dan restu oleh keluarga dan kerabat yang hadir.
   - Doa yang dipanjatkan biasanya berisi harapan agar pernikahan berjalan lancar, diberikan keberkahan, kebahagiaan, dan keharmonisan dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

7. **Pemotongan Rambut dan Kuku**:
   - Sebagai bagian dari prosesi siraman, terkadang dilakukan pemotongan sedikit rambut dan kuku calon pengantin sebagai simbol pembersihan diri secara menyeluruh.

8. **Penutup Siraman**:
   - Prosesi siraman diakhiri dengan calon pengantin mengganti pakaian basah dengan pakaian kering yang telah disiapkan.
   - Setelah itu, biasanya dilanjutkan dengan acara makan bersama keluarga dan kerabat sebagai tanda syukur dan kebersamaan.

Siraman adalah salah satu dari sekian banyak tradisi dalam pernikahan adat Jawa yang menggambarkan keindahan budaya, kearifan lokal, serta kedalaman nilai-nilai spiritual dalam masyarakat Jawa. Prosesi ini tidak hanya sebagai ritual tetapi juga sebagai momen untuk mempererat ikatan keluarga dan memohon restu kepada Tuhan Yang Maha Esa.




Berikan Komentar Via Facebook

Blogs Lainnya